Senin, 25 Januari 2021
Penggali Kubur di TPU Jombang Tangsel Mogok Kerja, Begini Faktanya ;
Minggu, 24 Januari 2021
#viral video pesawat jatuh dan terbakar di Bandara Pondok Cabe, ini faktanya ;
Sabtu, 23 Januari 2021
Kabel Semrawut serta Menjuntai Di Kedaung Pamulang, Tangerang Selatan yang Meresahkan Masyarakat
Jumat, 22 Januari 2021
Kabar Duka, Sukarya Ketua Komisi II DPRD Tangerang Selatan Meninggal Dunia
Senin, 18 Januari 2021
Kisah pilu seorang anak berusia 10 tahun yang hidup sebatang kara akibat ganasnya Virus Covid-19
Jumat, 15 Januari 2021
Usai Terima BANSOS Rp.300 Ribu, Warga Di Ciledug Meninggal Dunia
Pihak Pemkot Tangsel Minta Maaf soal Penilaian 'Orang Ciputat Susah Diatur'
Kepala Seksi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan Rastra Yudhatama (Yudha) sempat menilai orang Ciputat susah diatur untuk tertib membuang sampah. Hari ini setelah kerja bakti bareng warga, Yudha meminta maaf atas penilaian yang dia sampaikan pada Kamis (14/1) kemarin itu.
"Sebelumnya, saya Yudha secara pribadi maupun kedinasan minta maaf kepada seluruh warga Ciputat apabila ada statement saya yang kurang berkenan dan menjadi pergunjingan. Saya secara pribadi kembali lagi mohon maaf sekali lagi," kata Yudha seusai kerja bakti Jumat Bersih (Jumsih) di sekitar flyover Ciputat, Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat, Tangsel, Jumat (15/1/2021).
Lebih lanjut Yudha kembali mengungkapkan permohonan maafnya kepada warga Ciputat. Dia juga mengaku sebagai orang asli Ciputat.
"Demikian sekali lagi atas nama pribadi dan kedinasan, saya meminta maaf kepada warga Ciputat. Saya juga asli Ciputat," ungkap Yudha.
Dia berbicara di samping tokoh masyarakat Ciputat, Kurniawan, yang juga merupakan Bendahara Umum Badan Musyawarah Betawi Kota Tangerang Selatan. Kurniawan menjelaskan warga Ciputat tidak susah diatur.
"Jadi sesungguhnya sekali lagi saya tegaskan, masyarakat Ciputat itu sangat-sangat bisa diatur dan tentunya apabila ada gerakan kegiatan untuk penertiban pembuangan sampah yang diawali tentunya dari Dinas Lingkungan Hidup, harapannya agar bisa menyediakan tempat sampah secara khusus, dan agar masyarakat bisa membuang sampah tersebut, artinya memang betul-betul pada tempatnya," kata Kurniawan.
Selanjutnya, penilaian Yudha soal orang Ciputat yang dia sampaikan pada Kamis (14/1) kemarin:
Sebelumnya, Yudha sempat menyampaikan penilaiannya soal perilaku warga yang membuang sampah di tengah Jl Dewi Sartika dan flyover Ciputat dekat Pasar Ciputat. Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel menilai masyarakat setempat susah diatur untuk tertib membuang sampah pada tempatnya.
"Jadi memang zona Ciputat terkenal orangnya keras-keras, ya kita harus pelan-pelan nyentuh mereka, karena mereka merasa bagian Tangsel yang paling deket dengan Jakarta. Jadi memang gaya hidup mereka sudah sedikit ke arah yang susah diatur, begitu," kata Kasie Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Tangsel Rastra Yudhatama (Yudha) saat ditemui di kantornya, Jl Raya Serpong, Tangsel, Kamis (14/1/2021).
Bila malam tiba, berkantong-kantong sampah dijejer di pembatas tengah Jl Dewi Sartika, dekat Pasar Ciputat. Sampah juga ditaruh di bawah flyover (jalan layang) Jl Dewi Sartika itu. Kebiasaan buang sampah sembarangan seperti ini dia ketahui sudah ada sejak sebelum Kota Tangerang Selatan berdiri pada 2006.
"Selama saya baru menjabat hampir tiga tahun di sini ya seolah-olah mereka selalu bicara namanya warga sekitar situ ya, ya mereka lebih berat, itu menjadi kebiasaan mereka," kata Yudha kemarin
Rabu, 13 Januari 2021
Puluhan Ribu Warga Miskin dan Rentan Tangsel tak Dapat BST
Senin, 11 Januari 2021
Pengamat Sebut PT POS INDONESIA Sebaiknya lakukan BST secara Door To Door
Benyamin Davnie Minta Warga Kota Tangsel Tidak Beli Rokok dengan Uang BST
Penyaluran Bantuan Sosial Tunai Di Tangsel Ciptakan Kerumunan, Serta Melanggar Protokol Kesehatan
Sabtu, 09 Januari 2021
Didorong Ayahnya Maju di Pilgub Banten, Anak Irna Narulita Jadi Sorotan, Kiprahnya Bikin Penasaran
Berbeda dengan kakaknya yang tak lolos dari dapil Banten II dan adiknya di Banten III, Rizki berhasil lolos ke senayan bersama ayahnya Ahmad Dimyati Natakusumah yang juga berada dalam satu dapil yakni dapil Banten I yang meliputi Pandeglang dan Lebak.
Rizki duduk di DPR RI sebagai salah satu wakil rakyat dengan usia cukup muda yakni 25 tahun.
Rizki tergabung dalam Komisi I DPR RI yang membidangi pertahanan, intelijen, hubungan luar negeri, Kominfo, dan badan anggaran.
Meski masih muda, namun pendidikannya tak sembarangan. Ditunjang dengan muka tampan yang berasal dari keluarga pembesar, Rizki menempuh jenjang pendidikan S1 dan S2 bidang ilmu ekonomi di University of Nottingham Inggris.
Dikutip dari eduworld.co.id, University of Nottingham Inggris masuk 75 besar kampus terbaik di dunia, dan 5 besar kampus terbaik di Inggris.
Beberapa alumni yang terkenal di antaranya adalah Dato Seri Najib Razak, mantan perdana menteri Malaysia. ***
Jumat, 08 Januari 2021
BANSOS Rp.300.000 di Tangsel Disalurkan Secara Bertahap Mulai Hari Sabtu 9 Januari 2021
Kamis, 07 Januari 2021
WhatsApp ubah kebijakan, Pengguna harus serahkan data ke Facebook atau hapus akun
KompasTekno juga sudah mendapatkan pemberitahuan tersebut pada pagi ini, Kamis (7/1/2021), lewat notifikasi yang muncul ketika membuka WhatsApp.
Di dalam notifikasi tersebut, WhatsApp menyebutkan adanya tiga pembaruan penting. Salah satunya, pengguna kini diharuskan menyerahkan data ke Facebook selaku perusahaan induk WhatsApp, jika ingin tetap menggunakan aplikasi tersebut.
Padahal, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari TechRadar, Kamis (7/1/2021), sebelumnya pengguna bisa memilih apakah ingin meneruskan datanya ke Facebook atau tidak. Sekarang tak ada pilihan lain kecuali menerima syarat itu.
Informasi yang kami bagikan ke perusahaan lain di Facebook termasuk informasi registrasi akun Anda (berikut nomor telepon), data transaksi, informasi terkait layanan, informasi interaksi Anda dengan orang lain, tulis WhatsApp dalam sebuah laman di situsnya.
"Sebagai bagian dari Perusahaan Facebook, WhatsApp bermitra dengan Facebook untuk menawarkan pengalaman dan integrasi di seluruh keluarga aplikasi dan produk Facebook," lanjut WhatsApp.
Selain poin berbagi data dengan Facebook, dua poin lainnya dalam perubahan kebijakan privasi WhatsApp berkisar soal pemrosesan data pengguna dan komunikasi dengan pemilik akun bisnis.
Persyaratan baru dan kebijakan privasi WhatsApp akan mulai berlaku pada 8 Februari 2021. Pengguna harus menerima persyaratan dan perubahan ini untuk tetap menggunakan akun WhatsApp mereka setelah batas waktu tersebut.
Jika tidak setuju, WhatsApp menyebutkan bahwa pengguna bisa menghapus akunnya. "Anda bisa mengunjungi help center kalau lebih suka menghapus akun dan ingin mendapatkan lebih banyak informasi," tulis WhatsApp dalam notifikasinya.
Minggu, 03 Januari 2021
DMI Banten salurkan Insentif Guru Ngaji tahap pertama di Kota Tangsel, Berikut nilai & jumlahnya ;
Tingginya harga kedelai, menjadi faktor utama kelangkaan tahu tempe di pasaran.
Disparitas antara harga Tempe dengan bahan bakunya dikeluhkan para pengrajin tempe di Gg.Wahid Kedaung, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, sejak Oktober 2020 lalu. Tinggi harga kacang kedelai membuat para pengrajin tempe, di wilayah tersebut ikut menjerit.
Pasalnya, harga bahan baku tempe yang kini sedang meroket, membuat omzet para pengusaha tempe turun. Salah satu pengusaha tempe, Cipto, 30, memaparkan, harga kacang kedelai saat ini telah mencapai Rp9.200 per kilogram. Padahal sebelumnya hanya sekitar Rp7.000 sampai Rp8.500 per kilogram.
"Kalau normal itu standar kita untuk kacang 50 kilogram dapat Rp700 ribu. Selama naik harga kacangnya keuntungannya turun sekitar 30 %," ungkap Cipto saat ditemui di tempat produksinya yang terletak di Jalan Wahid Kedaung, Pamulang, Tangsel, Sabtu (2/1/2021).
Kondisi demikian, telah dialaminya sejak Oktober silam. Hingga, membuat para pengusaha tempe se-Indonesia dan termasuk dirinya memutuskan untuk mogok produksi sejak Rabu (30/12/2020) dan tak berjualan hingga Minggu (3/1/2021) besok.
"Karena harga kacang kedelai lebih mahal dari standar. Kita mogok kerja, sejak Rabu (30/12/2020) sudah tidak produksi," ujar Cipto. Dia menuturkan, aksi mogok tersebut dilakukan sebagai aksi protes kepada pemerintah.
"Jadi kita mogok agar harga kacang yang mahal itu bisa turun. Karena kalau harga kacang naik, otomatis harga tempe juga naik," tuturnya. Namun nampaknya, aksi protes yang sudah dilakukan berhari-hari ini tidak membuahkan hasil. Harga kacang kedelai masih saja tinggi. Kondisi tersebut pun hanya membuat Cipto dan pengusaha tempe lainnya berpasrah. Mereka bersepakat untuk mulai melakukan produksinya kembali dijual, Senin (4/1/2021) mendatang. "Ya mau bagaimana lagi, mogok juga kita enggak ada penghasilan, harga kacang enggak turun juga. Dari pada tidak ada kerjaan," katanya.
Pantauan TangerangNews.com, sejumlah pengusaha tempe mulai melakukan proses produksinya. Tempe hasil produksinya itu, rencananya akan dijualkan di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan. Pengusaha tempe lainnya, Ade mengungkapkan bahwa kenaikan kacang ini sangat memukul para pengusaha tempe.
Pantauan TangerangNews.com, sejumlah pengusaha tempe mulai melakukan proses produksinya. Tempe hasil produksinya itu, rencananya akan dijualkan di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan. Pengusaha tempe lainnya, Ade mengungkapkan bahwa kenaikan kacang ini sangat memukul para pengusaha tempe. "Saya sih hanya berharap, pemerintah bisa memperhatikan kita. Turunkan harga kacang kedelai. Kenaikan ini cukup memukul, " harapnya.
Disparitas antara harga Tempe dengan bahan bakunya dikeluhkan para pengrajin tempe di Gg.Wahid Kedaung, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, sejak Oktober 2020 lalu. Tinggi harga kacang kedelai membuat para pengrajin tempe, di wilayah tersebut ikut menjerit.
Pasalnya, harga bahan baku tempe yang kini sedang meroket, membuat omzet para pengusaha tempe turun. Salah satu pengusaha tempe, Cipto, 30, memaparkan, harga kacang kedelai saat ini telah mencapai Rp9.200 per kilogram. Padahal sebelumnya hanya sekitar Rp7.000 sampai Rp8.500 per kilogram.
"Kalau normal itu standar kita untuk kacang 50 kilogram dapat Rp700 ribu. Selama naik harga kacangnya keuntungannya turun sekitar 30 %," ungkap Cipto saat ditemui di tempat produksinya yang terletak di Jalan Wahid Kedaung, Pamulang, Tangsel, Sabtu (2/1/2021).
Kondisi demikian, telah dialaminya sejak Oktober silam. Hingga, membuat para pengusaha tempe se-Indonesia dan termasuk dirinya memutuskan untuk mogok produksi sejak Rabu (30/12/2020) dan tak berjualan hingga Minggu (3/1/2021) besok.
"Karena harga kacang kedelai lebih mahal dari standar. Kita mogok kerja, sejak Rabu (30/12/2020) sudah tidak produksi," ujar Cipto. Dia menuturkan, aksi mogok tersebut dilakukan sebagai aksi protes kepada pemerintah.
"Jadi kita mogok agar harga kacang yang mahal itu bisa turun. Karena kalau harga kacang naik, otomatis harga tempe juga naik," tuturnya. Namun nampaknya, aksi protes yang sudah dilakukan berhari-hari ini tidak membuahkan hasil. Harga kacang kedelai masih saja tinggi. Kondisi tersebut pun hanya membuat Cipto dan pengusaha tempe lainnya berpasrah. Mereka bersepakat untuk mulai melakukan produksinya kembali dijual, Senin (4/1/2021) mendatang. "Ya mau bagaimana lagi, mogok juga kita enggak ada penghasilan, harga kacang enggak turun juga. Dari pada tidak ada kerjaan," katanya.
Pantauan TangerangNews.com, sejumlah pengusaha tempe mulai melakukan proses produksinya. Tempe hasil produksinya itu, rencananya akan dijualkan di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan. Pengusaha tempe lainnya, Ade mengungkapkan bahwa kenaikan kacang ini sangat memukul para pengusaha tempe.
Pantauan TangerangNews.com, sejumlah pengusaha tempe mulai melakukan proses produksinya. Tempe hasil produksinya itu, rencananya akan dijualkan di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan. Pengusaha tempe lainnya, Ade mengungkapkan bahwa kenaikan kacang ini sangat memukul para pengusaha tempe. "Saya sih hanya berharap, pemerintah bisa memperhatikan kita. Turunkan harga kacang kedelai. Kenaikan ini cukup memukul, " harapnya.